Jumat, 10 Desember 2010

Manfaat mengkonsumsi Yoghurt


Kerja bakteri asam laktat memfermentasikan susu ternyata meningkatkan kandungan gizi yoghurt. Khususnya vitamin B-kompleks, di antaranya vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niasin), vitamin B6 (piridoksin), asam folat, asam pantotenat, dan biotin. Sederet vitamin tersebut membantu meningkatkan kesehatan sistem reproduksi, kekebalan tubuh, dan ketajaman fungsi berpikir. Dengan rajin minum yoghurt, terutama yang murni/polos, dapat merangsang tubuh mempercepat proses peremajaan sel. Tak heran jika yoghurt sudah digunakan untuk mandi rendam, masker, dan luluran di lingkungan kekaisaran Konstantinopel ratusan tahun lalu.

Yoghurt dari susu skim sangat kaya mineral, terutama kalsium dan fosfor. Bersama vitamin B-kompleks, kedua mineral tersebut bekerja ganda membangun massa tulang yang kuat. Oleh karena itu, yoghurt susu nirlemak sering diklaim dapat mencegah pengeroposan tulang (osteoporosis).
Bagi orang yang selalu diare setiap kali minum susu karena menderita intoleransi laktosa (lactose intolerance) akan aman-aman saja jika minum yoghurt. Proses fermentasi telah menguraikan sebagian besar gula susu (laktosa) menjadi komponen-komponen sederhana, sehingga laktosa lebih mudah diserap tubuh dan tidak mengakibatkan mencret.

Ellie Metchnikoff, ahli mikrobiologi asal Rusia yang memenangi Hadiah Nobel bidang fisiologi kedokteran pada tahun 1908, meneliti kebiasaan minum yoghurt penduduk kawasan Balkan. Hasilnya, Metchnikoff mendapati secara umum penduduk Bahkan panjang usia (capaian usia rata-rata 87 tahun) dan tampak lebih muda dari usianya.

Menurut Metchnikoff, minum yoghurt meningkatkan jumlah bakteri baik di dalam sistem pencernaan, khususnya usus halus. Dengan jumlah serdadu bakteri baik yang makin meningkat, bakteri jahat lebih mudah ditumpas. Karenanya, peminum yoghurt umumnya jarang menderita penyakit akibat cemaran mikroba, seperti influenza, diare. Fakta penduduk Balkan yang ditemukan Metchnikoff tersebut kemudian melahirkan teori panjang usia dan tetap awet muda (Metchnikoffs longevity-without-aging theory). Konon, pada saat bersamaan hasil temuan Metchnikoff itu lalu menimbulkan kesadaran pentingnya minum yoghurt di seluruh dunia.
Bakteri asam laktat dalam yoghurt mampu mencegah terjadinya keracunan kronis alami akibat serangan radikal bebas. Hal ini dapat menghalangi terjadinya proses percepatan penuaan, yang menjadi penyebab munculnya gejala penuaan dini. Makanya, peminum yoghurt yang rutin umumnya tampak lebih muda. Menumpuknya jumlah bakteri asam laktat dalam usus juga dapat menangkal ancaman serangan tumor/kanker, terutama kanker usus halus. Enaknya lagi, setelah rajin minum yoghurt, buang air akan lancar dan tidak pernah lagi mengalami sembelit.

setelah mengetahui manfaat minum yoghurt yang banyak yaitu meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan kadar kolesterol, bahkan dapat mencegah munculnya tumor/kanker.
jadi doyan juga dan kebetulan reina juga suka

Berikut beberapa manfaat yoghurt yang diuraikan dr. Carmen. M. Siagian, MS, Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta

* Membantu penderita lactose intolerance
Jika si kecil atau anda selalu diare setiap kali minum susu, bisa jadi ia menderita lactoce intolerence. Penyebabnya adalah defisiensi/kekurangan enzim pencerna laktosa. Sehingga setiap kali minum susu, butiran laktosanya akan tertinggal di permukaan lubang usus halus dan menyerap air dari sekitarnya yang kemudian memunculkan diare. Dalam yoghurt, laktosa susunya sudah dipecah oleh bakteri "baik" Lactobacillus bulgaricus melalui proses fermentasi, hingga mudah diserap tubuh. Itulah mengapa yoghurt amat disarankan sebagai pengganti susu bagi orang / anak yang tidak mampu mencerna laktosa dengan baik. Dengan minum yoghurt, anda dan si kecil tidak akan diare lagi.
Jika sejak dini si kecil sudah dibiasakan mengonsumsi yoghurt sehari sekali sebanyak 200 cc, maka keseimbangan saluran cernanya akan terjaga. Dampak menguntungkannya, kuman-kuman penyebab berbagai penyakit seperti tipus dan muntaber tidak akan bisa tumbuh.
Menurut beberapa ahli, yoghurt sebagai makanan variasi mulai bisa dikonsumsi bayi selepas ASI eksklusif, yakni sekitar usia 6 bulan. Tentu saja yoghurt buat bayi bukan sembarang yoghurt, lo. Melainkan yoghurt yang mengandung Bifidobacterium sp. yang menghasilkan asam laktat tipe L (+). Sedangkan asam laktat tipe D (-) yang mengalami metabolisme lebih lambat tidak cocok bagi bayi. Setelah usia setahun barulah anak dapat mengonsumsi semua jenis yoghurt dan menikmati manfaatnya sebagai sumber protein, kalsium, dan fosfor tinggi.

* Degradasi kolesterol
Penelitian pada beberapa orang yang mengonsumsi yoghurt secara teratur dalam jumlah dan waktu tertentu ternyata menunjukkan jumlah kolesterol dalam serum darahnya menurun. Mekanisme penurunan kolesterol ini bisa terjadi karena bakteri asam laktat yang ada dalam yoghurt dapat mendegradasi kolesterol menjadi coprostanol. Coprostanol ini merupakan zat yang tak dapat diserap oleh usus. Berkat yoghurt, coprostanol dan sisa kolesterol dikeluarkan bersama-sama tinja. Sebuah laporan mengenai hal ini memaparkan bahwa penurunan kolesterol oleh bakteri Lactobacillus dapat mencapai kisaran 27-38 persen.

* Menghambat patogen
Flora usus pengonsumsi yoghurt terbukti sulit ditumbuhi kuman-kuman patogen atau kuman yang dapat menyebabkan penyakit. Dengan terhambatnya pertumbuhan sekaligus matinya mikrobia patogen dalam lambung dan usus halus bisa menghindari munculnya berbagai penyakit akibat infeksi atau intoksikasi mikrobia. Dengan kata lain, mengonsumsi yoghurt secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan.

* Menetralisir antibiotik
Mengonsumsi antibiotik memang berfungsi mematikan kuman, namun ia tidak pandang bulu mana kuman yang perlu dibunuh dan mana yang sebetulnya tidak perlu dimusnahkan. Bukankah sebenarnya ada kuman yang harus berada di saluran cerna guna menjaga keseimbangan flora usus? Nah, yoghurt dapat menetralisir efek samping antibiotik ini.

* Antikanker saluran cerna
Bakteri-bakteri yang berperan dalam yoghurt dapat mengubah zat-zat prekarsinogenik (zat-zat pemicu kanker) yang ada dalam saluran pencernaan, hingga mampu menghambat terjadinya kanker

* Mencegah jantung koroner
bakteri "baik" yakni, Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus yang terdapat dalam yoghurt, akan menghasilkan asam folat dan vitamin B kompleks, kedua vitamin ini berguna mencegah munculnya penyakit jantung koroner

Tidak ada komentar:

Posting Komentar